Bupati Sikka NTT memarahi pengawas proyek terkait robohnya tembok Puskesmas Waigete yang ambruk dihantam banjir.
Viral - Kabar soal Bupati Kabupaten Sikka NTT, Fransiskus Roberto Diogo memarahi pengawas proyek ramai diperbincangkan warganet.
Peristiwa tersebut terjadi saat ia melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek puskesmas senilai Rp 4 miliar lebih di Desa Egon, Kecamatan Waigete, yang roboh dihantam banjir, Minggu (29/12/2019).
Ditemui awak media di kediamannya terkait peristiwa tersebut, Bupati Sikka yang biasa dipanggil Robi, menegaskan bahwa pengerjaan proyek tidak bisa seperti itu, asal jadi.
Bukan saja merugikan, tetapi hal itu sangat berbahaya bagi keselamatan orang lain. Jadi untuk menangani soal seperti itu, menurutnya perlu ketegasan.
"Saya bilang, kalau zaman orde baru kamu saya pukul. Kamu cara kerja begini membohongi rakyat. Berbahaya," ujar Bupati Robi dikutip Kompas, Selasa (31/12/19).
Pagar Puskesmas Waigete yang roboh - FB Humas Protokol Sikka |
Klik: 10 Pernikahan Artis Indonesia Terheboh Sepanjang 2019
Kronologi Bupati Sikka Marahi Pengawas Proyek
Pada Minggu (29/12/19), sekitar pukul 12.00 WIT, Bupati bersama rombongan tiba di lokasi proyek puskesmas yang pagarnya roboh tersebut. Di dekat pagar puskesmas yang roboh, Bupati Robi memarahi pengawas proyek pembangunan ruang rawat jalan Puskesmas Waigete.Bupati Robi memarahi pengawas proyek itu di hadapan rombongan bupati, camat, dan warga desa setempat.
"Mana galinya, mana. Suruh bongkar semua ini. Periksa itu. Kamu pegawas, bagaimana. Kamu pakai anting lagi, bagaimana mau ngawas di sini. Ini mau diapakan lagi," ungkap Bupati Robi dengan nada keras dalam video berdurasi 1 menit 13 detik yang diperoleh tim Kompas, Senin (30/12/19) sore.
Dalam video itu, terlihat Bupati Robi begitu emosi dengan pengawas proyek. Bahkan Bupati hampir saja menendang si pengawas, namun ia bisa mengontrol emosinya.
Pagar Puskesmas Waigete yang roboh - FB Humas Protokol Sikka |
"Saya sudah melihat apa yang terjadi di sana. Ternyata fondasinya itu, mungkin tidak digali. Dan saya minta korek dengan linggis, ternyata betul tidak digali," ungkap Bupati Robi
Menurutnya, di lokasi proyek, dirinya marah terhadap konsultan pengawas, perencanaan, dan juga pelaksana yang tidak memperhatikan kualitas pengerjaan. Bupati menyebut, ia memarahi konsultan pengawas proyek karena berbohong.
"Ketika saya tanya, ini fondasi beberapa sentimeter? Dia bilang sesuai aturan 30 sentimeter. Ternyata setelah saya korek, ternyata batu diletakan di atas tanah. Mungkin galinya 5 sampai 10 sentimeter. Bangunan itu jadinya rapuh, goyang," jelasnya.
"Saya instruksikan supaya diperkuat lagi dengan cara digali ulang. Isi batu, kemudian, laksanakan sesuai ketentuan konstruksi supaya tidak roboh," lanjut Bupati Robi.
Dirinya juga menegaskan, jika bangunan itu roboh dan mengenai anak kecil, siapa yang bertanggung jawab. Sebagai pemimpin, pemilik pekerjaan, ia tentu harus marah.
Pagar Puskesmas Waigete yang roboh - FB Humas Protokol Sikka |
Klik: 5 Fakta Kisah Cinta Isyana Sarasvati dan Rayhan Maditra Indrayanto
Pagar Puskesmas Waigete Ambruk Dihatam Banjir
Sebelumnya diberitakan, pagar tembok di Puskesmas Waigete, Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT ambruk dihantam banjir bandang, Minggu (29/12/19).Pagar tembok itu adalah bagian dari paket proyek pembangunan ruang rawan jalan Puskesmas Waigete senilai Rp.4.256.033.441. Kontraktor pelaksana proyek adalah CV. Hesty Indah. Sementara konsultan pengawas adalah CV. Sahwana.
Proyek ini mulai dikontrakkan sejak tanggal 12 Juli 2019. Dana proyek ini bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Diberitakan, pada Senin (30/12/19), pagar tembok yang itu terlihat jebol sepanjang 20 meter.
Diduga kerja asal jadi. Fondasi pagar tidak dalam. Dalam fondasi tembok sekira 20 sentimeter saja.
"Pas kalau pagar tembok ini jebol Pak. Memang kerja asal jadi. Kerjanya asal cepat selesai dan dapat uang. Kualitas mereka tidak perhatikan," ujar Nong Marsel, warga Desa Egon kepada Kompas, Senin (30/12/2019).*
KOMENTAR