Tips mengatur pola makan anak secara bertahap dari usia empat bulan hingga lima tahun, untuk mencegah susah makan.
Tips Viral - Salah satu faktor anak susah makan adalah karena orang tua terlambat mengenalkan makanan padat pada si anak. Hal itu diungkapkan Menurut dr. Eva J. Soelaeman, SpA, spesialis gastrohepato nutrisi anak dari RSIA Harapan Kita, Jakarta,
Menurut dr. Eva, untuk mencegah sulit makan, balita sebaiknya diperkenalkan dengan makanan padat sedini mungkin sesuai dengan usianya. Dengan memperkenalkan aneka jenis bahan makanan, diharapkan anak semakin terbiasa dengan makanan rumah.
Bagaimana tahapan-tahapan dalam mengatur pola makan anak, sejak dini? Berikut ulasannya, sejak anak berusia empat bulan hingga lima tahun:
Usia Empat Bulan
Ilustrasi - 500px |
Setelah selama empat bulan mengonsumsi ASI sebagai makanan ekslusifnya, bayi sudah bisa diperkenalkan pada makanan "baru".
Misalnya, buah yang dilumatkan (pisang ambon, raja, kepok; avokat); air perasan jeruk; bubur tepung beras, beras merah, kacang hijau, serta maizena; atau bubur susu. Masa itu, bayi mulai bisa menggerakkan lidahnya untuk memindahkan makanan dalam mulut dari depan ke belakang.
Seandainya si anak menolak, bisa diganti untuk sementara dengan yang lain. Upaya ini hendaknya terus diulang. Orangtua hendaknya bersabar. Belum tentu mereka selamanya akan menolak.
Viral: Cara Ampuh Mengatasi Anak yang Sulit Makan
Usia Enam Bulan
Ilustrasi - 500px |
Memasuki usia enam bulan, anak sudah bisa mendapatkan nasi tim saring. Pada usia ini, anak sudah bisa mengatupkan bibir yang memudahkan mengonsumsi makanan lunak dari sendok dan mengunyahnya.
Bila ia menolak, mungkin karena rasanya tidak berkenan. Jangan dipaksa, tetapi perlu dicoba lagi dalam kesempatan lain. Sampai dengan usia sembilan bulan, anak masih diberikan bubur blender. Ketika sudah bisa mulai diajak makan bersama di meja makan, susunan makanan diusahakan sudah lengkap.
Yakni terdiri atas: sumber energi: karbohidrat (nasi, kentang, havermouth), sumber pembangun: protein (daging, ikan, ayam, telur, tahu, tempe, serta kacang-kacangan), serta sumber pengatur: vitamin dan mineral (sayuran seperti kangkung, bayam, labu kuning, buncis muda, wortel, serta buah-buahan macam pepaya, jambu biji, air jeruk, melon, avokat).
Usia 9-12 Bulan
Ilustrasi - 500px |
Pada usia 9 - 12 bulan menu makanan masih sama, hanya saja tidak lagi perlu dihaluskan. Madu hendaknya tidak diberikan. Pada usia ini pencernaan bayi masih sangat sensitif. Dikhawatirkan, madu mengandung bakteri yang menyebabkan pencernaannya terganggu.
Pada usia ini pula anak mulai belajar minum dengan gelas dan makanan yang bisa dipegang sendiri. Tuti mengingatkan agar anak tidak diberi kopi, teh, soft drink. Minuman tersebut bisa menghambat penyerapan zat besi.
Viral: Tips Sukses Menjadi Agen Asuransi
Usia Satu Tahun
Ilustrasi - 500px |
Usia setahun ke atas makanan keluarga hendaknya sudah mulai diperkenalkan. Namun, pengolahannya masih perlu penyesuaian. Misalnya, mula-mula bumbunya tidak tajam atau keras.
Pada usia tersebut pencernaan anak masih belum sempurna. Secara bertahap penyesuaian bisa dilakukan hingga pencernaan mereka benar-benar siap menerima makanan yang lebih beragam.
Usia 1-3 Tahun
Tabel - Ist. |
Usia 3-5 Tahun
Tabel - Ist. |
KOMENTAR