Cara Ampuh Mengatasi Anak yang Sulit Makan

Uraian yang diusulkan ahli gizi dan pakar kesehatan tentang cara-cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi anak yang sulit makan.

Tips Viral - Sulit makan sering terjadi pada anak-anak. Orangtua pun puyeng. Boro-boro menghabiskan makanan yang sudah dimasak dengan susah payah, menyuapkan sesendok demi sesendok saja beratnya bukan main.

Kesulitan makan pada anak bisa jadi bukan faktor si anak tetapi lantaran kesalahan orang tua dalam menerapkan pola makan pada anak. Lantas apa yang harus dilakukan?

Berikut paparan Dr. Ali Khomsan, ahli gizi yang juga dosen GMSK, Faperta IPB.

Viral: 7 Tips Atasi Kecemasan Berlebihan Akibat Pandemi Corona

Mengenalkan Makanan Padat

Ilustrasi - 500px

Faktor kesulitan makan pada anak, menurut dr. Eva J. Soelaeman, SpA, spesialis gastrohepato nutrisi anak dari RSIA Harapan Kita, Jakarta, bisa karena terlambat mengenalkan makanan padat pada si anak.

Saat ia mulai diperkenalkan pada makanan kasar (usia setahun), saat itu juga seharusnya susu mulai dikurangi, maksimal 1-2 gelas sehari.

Namun, orangtua cenderung kurang sabar memberikan makanan kasar. Akhirnya, daripada perut si anak tidak kemasukan makanan, diberikan saja susu melebihi jumlah yang semestinya.

Dengan memperkenalkan aneka jenis bahan makanan, diharapkan anak semakin terbiasa dengan makanan rumah.

Itu tergantung bagaimana pinter-pinter-nya ibu memberikan makanan bervariasi agar anak tidak cepat bosan. Salah satu penyebab susah makan, bisa jadi karena makanan sehari-hari kurang variatif.

"Banyak ibu berpendapat, kalau belum makan nasi, (artinya) si anak belum makan," tambah Eva. "Padahal, makanan sumber energi seperti roti, bakmi, makaroni, bakpao, dll. bisa sebagai pengganti."

Perhatikan Gizi dan Kesehatan Makanan

Ilustrasi - 500px

Perlu juga diperhatikan apakah makanannya bergizi seimbang. Artinya, kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral memenuhi syarat ilmu gizi dengan porsi disesuaikan kebutuhan dan usianya.

Eva mengingatkan, agar tidak membiasakan makanan untuk anak diberi bumbu MSG sehingga kalau tanpa itu akan terasa hambar dan kurang enak bagi si anak. Orangtua juga sebaiknya mengatur menu makanan sehari-hari bagi anaknya, bukan diserahkan ke pengasuh.

Apa yang dilakukan Ade, ibu dari dua anak yang masih duduk di TK dan SD, mungkin bisa ditiru. Hampir setiap hari ia berusaha memasak untuk keluarganya. Menyiapkan makanan sejak subuh sudah merupakan pekerjaan rutin sejak menikah.

Membuat Daftar Menu untuk Anak

Ilustrasi - 500px

Agar menunya bervariasi, ia mencoba membuat daftar menu selama satu minggu. Untuk minggu berikutnya, ia berusaha tidak mengulang menu sebelumnya.

"Anak-anak memang cenderung menyukai makanan siap saji, seperti kentang goreng, ayam goreng, nugget, dll.," komentar Ade.

Namun, makanan tersebut tidak perlu diberikan setiap hari. "Mem

ang sekali waktu kami mengizinkan makanan seperti itu, tapi kami tetap mengupayakan lebih banyak makanan buatan sendiri."

Misalnya agar anak suka tahu, sekali waktu dibuatkan sup bola-bola tahu dicampur daging cincang ayam. Agar menyukai sayur, bayam bisa dipotong lembut, ditumis dengan telur. Atau membuat orak-arik kol dan wortel yang dipotong lembut dicampur telur.

 "Pada umumnya anak tidak begitu menyukai sesuatu yang sulit dikunyah. Jadi, masakan dengan bahan daging cincang lebih tepat buat anak," tutur Ade.

Bagi para ibu yang tidak sempat memasak, mungkin bisa ditempuh cara lain. Misalnya, membuatkan menu bervariasi selama satu minggu, yang bisa dikerjakan oleh pengasuh anak.

Menu tertulis ini ditempelkan pada tempat tertentu agar mudah dipelajari. Jangan lupa mengecek menu mana yang disukai dan yang tidak disukai.

Viral: Tips Sukses Menjadi Agen Asuransi

Kurangi Porsi Susu dan Selingan

Ilustrasi - 500px

Tuti Soenardi, pakar gizi dari Yayasan Kuliner Jakarta mengingatkan, porsi susu yang diberikan berlebihan (lebih dari dua gelas sehari), bisa menyebabkan anak kurang bernafsu makan karena sudah kenyang susu.

Anak memang cenderung lebih menyukai susu karena tidak perlu di kunyah, apalagi kalau masih menggunakan botol.

Kalau dalam satu hari hanya minum satu liter susu, berarti ia hanya mendapatkan 600 kalori. Padahal kebutuhannya adalah 100 Kalori per kg bobot badan.

Menurut Eva, anak yang beratnya 10 kg harus makan paling tidak 1.000 Kalori. Jadi selain susu, masih dibutuhkan cukup banyak makanan padat. Selain itu, protein hewani juga lebih bermanfaat bagi anak daripada protein nabati.

Makanan selingan yang manis atau asin biasanya sangat disukai. Namun, menurut Tuti, karena cenderung ingin minum terus, anak akan merasa cepat kenyang. "Sebab itu perlu diperhatikan, selingan apa yang baik diberikan kepada anak.

Dalam jumlah tidak berlebihan bisa diberikan kue yang mengandung campuran karbohidrat, protein, dan sayuran. Misalnya, roti isi ragout ayam dan sayur, puding karamel buah, dll. Jangan hanya berupa gula, cokelat, tepung-tepungan serta minyak," katanya.

Kondisikan Suasana Makan Anak

Ilustrasi - 500px

Tidak kalah penting, penyajian makanan yang menarik dan suasana yang nyaman. Kalau susah makan, coba berikan suasana yang menyenangkan. Misalnya, sambil mendengarkan dongeng, nyanyian, atau menonton televisi.

Lebih baik lagi kalau mereka diajak makan bersama dengan orangtua di meja makan. Banyak anak timbul nafsu makannya ketika mereka makan beramai-ramai dengan teman sebayanya.

Kalau dengan segala upaya anak tetap susah makan dan bobot badannya pun tidak bertambah atau malah turun, hendaknya dikonsultasikan pada dokter anak. Mungkin ada gangguan psikis atau fisik.

Ada banyak faktor lain penyebab anak sulit makan. Misalnya, stres atau depresi (mungkin kesepian, jauh dari anak-anak sebayanya, orangtua pulang larut malam, orangtua sering bertengkar), kemiskinan, kondisi rumah kurang sehat. Itu menunjukkan, faktor emosi memegang peran dalam masalah nafsu makan.

Ada juga faktor kesehatan anak yang menyangkut berbagai macam gangguan. Seperti lambung atau pencernaan, penyakit infeksi, kelainan jantung dan paru, kelainan mulut, tenggorokan, gangguan koordinasi menelan, kelainan metabolisme, dll. Tentu saja bila menyangkut faktor tersebut, penanganan dokter sangat diperlukan.

Bila ternyata tidak ditemukan suatu gangguan, biasanya dokter memberikan vitamin untuk merangsang nafsu makannya. Namun, walaupun sudah ditambah vitamin, nafsu makannya bisa saja tidak berubah seketika.

Viral: Tips Mengatur Pola Makan Balita, Atasi Anak Susah Makan

Ciptakan Pola Makan Teratur

Ilustrasi - 500px

Selain itu penanaman pola makan yang sehat pada anak bisa dimulai sejak dini. Misalnya kebiasaan makan pagi, siang, dan sore pada jam tertentu. Dengan pola makan seimbang dan teratur, diharapkan akan dicapai kebutuhan kalori si anak selama sehari.

Sebaliknya, makan tidak teratur, misalnya pagi tidak makan, tapi siang hari diberikan porsi besar, akan percuma karena anak tidak mungkin mampu mengha-biskan porsi tersebut sekaligus.

Malah menurut Tuti, di pagi hari sebaiknya diberi sarapan cukup kalori, karena pada umumnya anak aktif bermain di pagi hari.

Jenis makan pagi yang diusulkan Tuti misalnya bubur ayam isi sayuran, nasi sup campur, mi rebus isi telur sayuran, mi goreng isi ayam sayuran, bubur kentang ayam sayuran dan keju, makaroni dibuat orak-arik tambah sayuran, bubur havermouth isi daging sayur serta roti isi ragout daging sayur.

Satu hal penting lagi yang perlu diberikan kepada anak, yakni perhatian dan kasih sayang. Pilihlah makanan yang sehat tapi digemari.

Jangan memaksa, karena paksaan untuk makan malah menimbuat mereka stres. Temani anak Anda dan ajaklah berkomunikasi, agar hidup mereka terasa nyaman dan bahagia.* (Intisari)