Mengenal dan Mewaspadai Bahaya Tumor Mata

Berdasarkan lokasi dan terjadinya, tumor mata dibagi atas tumor adneksa, tumor bola mata, tumor orbita dan tumor metastatis.

Mengenal dan Mewaspadai Bahaya Tumor Mata

Trend Lifestyle - Meski awalnya cuma sepele, seperti bintitan atau tahi lalat, Anda patut berhati-hati. Jangan-jangan Anda terkena tumor mata. Dan jika penanganannya terlambat, bisa berakibat fatal. Penderita bisa buta atau bahkan meninggal.

Bagaimana cara mengenal dan mewaspadai bahaya tumor mata? Simak penjelasan lengkap tentang penyebab dan ciri-cirinya dalam uraian berikut ini.

Tumor dan Penyebabnya

Tumor dan Penyebabnya
Ilustrasi - Ist.
Tumor adalah salah satu penyakit yang sangat ditakuti masyarakat. Penyebabnya hingga kini belum diketahui secara jelas, sementara proses pengobatannya pun masih terus mengalami penyempurnaan.

Menurut dr. Tetty A. Usman, SpMK dari Sub-bagian Tumor RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM), setiap orang memiliki kadar potensi kanker yang berbeda-beda.

Salah satu pemicu terbesar munculnya kanker ini adalah pajanan sinar matahari, terutama sinar ultra violet. Berdasarkan sebuah penelitian, lima tahun pertama hidup manusia menentukan potensi kanker dari orang tersebut.

"Pada usia tersebut, sel pada tubuh anak sedang berkembang. Jika dalam perkembangannya sel-sel tersebut termutasi oleh salah satu pemicu, maka akibatnya baru akan muncul 20 tahun kemudian," paparnya.

"Semakin banyak dia terpapar matahari di tengah hari, maka makin besarlah potensi kanker yang dimilikinya," kata Tetty yang menyarankan untuk menghindari terik matahari.

Kalaupun terpaksa, oleskan tabir surya lebih dari sekali dalam sehari. "Lebih bagus lagi, kenakanlah topi, kaca mata hitam, serta kemeja panjang. Jangan pula berenang pada tengah hari bolong."

Penyebab tumor pada dasarnya sangat multifaktorial, seperti diturunkan secara genetik, pajanan sinar matahari (terutama ultra violet A dan B), dan infeksi papilomavirus, yaitu sejenis virus yang ada di mana saja.

"Semua itu hanyalah pemicu," jelas Tetty. "Sel tumor sendiri sudah ada di dalam tubuh dan baru menjadi tumor bila didukung faktor-faktor pemicu tersebut."

Tumor mata sendiri ada yang bersifat jinak, ada juga yang bersifat ganas. Berdasarkan lokasi dan terjadinya, tumor mata dibagi atas tumor adneksa (kelopak dan konjungtiva), tumor bola mata, tumor orbita (tumor di belakang bola mata), dan tumor mata hasil penyebaran tumor di bagian lain atau tumor metastatis.

ViralMengenal Gangguan Haid Menorrhagia

Tumor Kelopak Mata - Adneksa

Tumor Kelopak Mata - Adneksa
Ilustrasi - Ist.
Tumor adneksa adalah tumor yang berada di kelopak mata serta di selaput tipis pembungkus bola mata dan bagian dalam kelopak, yang biasa disebut dengan konjungtiva.

"Karena kelopak mata adalah bagian dari kulit, maka tumornya pun dapat diidentikkan sebagai bagian dari tumor kulit," papar Tetty.

Yang termasuk dalam tumor kulit adalah karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa, serta yang paling ganas adalah melanoma malignum (tahi lalat).

Pada penelitian terhadap 139 pasien kanker kulit di RSCM tahun 1966-1999, ternyata ditemukan 91 (65,5%) kasus karsinoma sel basal, 32 (23%) karsinoma skuamosa, dan 11 (7,9%) kasus melanoma.

Selain itu, ada pula tumor mata yang tidak termasuk dalam jenis tumor kulit, yaitu adeno karsinoma yang berasal dari kelenjar kelopak.

"Pada karsinoma sel basal, tumor dapat dilihat dari kemunculan keropeng hitam di sekitar kelopak atau konjungtiva yang tidak bisa sembuh dengan pengobatan biasa," jelas Tetty.

Tumor tersebut, lanjutnya, bila terdeteksi secara dini dapat diangkat tanpa mengorbankan bola mata, "Apalagi, sifatnya tidak menyebar."

Berbeda dengan sel basal, ketiga tumor lainnya termasuk tumor ganas, karena bisa bermetastasis alias menyebar. "Untungnya, semua kanker adneksa ini dapat dideteksi dengan mata telanjang," papar Tetty.

Karsinoma sel skuoma dapat dideteksi dengan kemunculan bercak putih kusam pada konjungtiva, melanoma malignum diawali oleh adanya tahi lalat di kelopak atau konjungtiva mata, sedangkan adeno karsinoma dapat dilihat dari kemunculan bintil yang berbatas tegas dengan kelopak.

Menurut Tetty, memang tidak semua bintil atau tahi lalat harus dicurigai. Bintil biasa adalah radang kelenjar air mata yang menimbulkan nanah dan rasa sakit. Yang justru harus dicurigai adalah bintil yang tidak "tenang-tenang"saja.

"Yang lebih mencurigakan lagi, bintil kanker tersebut cenderung muncul lagi di lokasi yang sama." Begitu pula dengan tahi lalat. "Tahi lalat yang perlu dicurigai adalah tahi lalat yang tiba-tiba muncul pada saat kita dewasa. Apalagi kalau tahi lalat itu terus membesar," jelas Tetty.

Seperti pada tumor kulit, penderita tumor mata adneksa ini adalah mereka yang berusia 24 - 25 tahun dengan mayoritas kelamin perempuan.

ViralMengenal Jenis dan Manfaat Imunisasi Untuk Anak

Tumor Bola Mata - Retino Blastoma

Tumor Bola Mata - Retino Blastoma
Ilustrasi - Ist.
Berbeda dengan adneksa, tumor bola mata (retino blastoma) lebih banyak menyerang anak-anak. Hampir 40 persen kasus tumor bola mata didiagnosis terjadi pada anak berusia kurang dari 5 tahun.

Prevalensi penyakit ini diperkirakan 1 per 15 ribu sampai 1 per 34 ribu kelahiran hidup. Tumor ini disebabkan oleh faktor genetik dan dapat diwariskan pada 50 persen keturunan yang dilahirkannya.

Karena itu, "Orang yang memiliki sejarah tumor mata di keluarganya, sebaiknya menyelidiki sejarah penyakit keluarga calon pasangannya," papar Tetty.

Terjadinya tumor bola mata dapat dilihat dari beberapa gejala. Misalnya, "Muncul gambaran putih yang melayang antara bola dan selaput mata yang disebut juga gejala 'mata kucing'."

Gambaran putih ini berbeda dengan selaput putih karena katarak adalah. "Gambaran putih indikasi kanker dapat menyala pada malam hari. Itulah sebabnya, gambaran putih tersebut kita istilahkan mata kucing. Selain itu, pada gambaran putih tersebut berkumpul banyak sekali pembuluh darah."

 Ciri lainnya, "Posisi mata anak terus berubah, kadang juling kadang lurus. Ini karena tumor bola mata seringkali melemahkan otot mata." Kondisi ini kemudian diikuti oleh penurunan mutu penglihatan, dan pada stadium lanjut terjadi penonjolan bola mata.

Tumor bola mata tersebut menutup retina maupun saraf penglihatan, sehingga secara tak sadar anak menjulingkan matanya agar dapat melihat secara jelas. Kejulingan yang mengindikasikan tumor berbeda dengan kejulingan biasa.

Juling tersebut biasanya sudah ada sejak si anak lahir, lalu ada masa di mana mata menjadi normal, namun beberapa tahun kemudian menjuling kembali. Pengobatan pada stadium dini dengan fotokoagulasi laser ini tidak menimbulkan rasa sakit pada anak.

Di beberapa negara maju yang menyelenggarakan pemeriksaan mata dengan optalmoskop pada murid sekolah dasar, angka kebutaan pada anak relatif lebih rendah, sebab pada stadium sangat dini, tumor bola mata dapat diobati dengan fotokoagulasi laser.

"Namun bila pasien datang terlambat, dengan menyesal kami harus mengangkat bola mata dengan segala isinya," jelasnya.

ViralMengenal Penyakit Gangguan Mental Skizofrenia

Tumor Bola Mata - Orbita

Tumor Bola Mata - Orbita
Ilustrasi - Ist.
Tumor mata yang ketiga adalah tumor di bola mata (orbita). Orbita merupakan rongga berisi bola mata dan jaringan lunak. Dinding orbita terdiri dari tulang-tulang tipis dan berbatas dengan rongga otak.

"Jaringan lunak berisi antara lain saraf, pembuluh darah, kelenjar air mata, dan juga tulang yang semuanya merupakan potensi untuk berubah menjadi tumor ganas."

Tidak seperti tumor adneksa dan bola mata, "Sulit sekali untuk melakukan deteksi dini pada tumor orbita, karena posisinya yang berada di belakang bola mata," ungkap Tetty.

Gejala awal tumor orbita sering sulit diketahui. Umumnya, pasien datang pada stadium lanjut, ketika bola mata sudah menonjol disertai gangguan pergerakan bola mata dan rasa sakit. "Untuk mendiagnosanya yang lebih pasti, kami melakukan pemeriksaan CT Scan atau biopsi."

Pengobatan terhadap tumor orbita biasanya adalah pengangkatan bola mata berikut jaringan di sekitarnya. Kadang diberikan pula obat anti kanker atau tindakan penyinaran. Bila penyebabnya bersifat jinak, tumor dapat diangkat sempurna tanpa mengganggu fungsi penglihatan.

Tak jarang, tumor pada mata adalah hasil penyebaran tumor yang ada di daerah lain, baik dari organ jauh seperti paru, ginjal, payudara, dan lain-lain, atau organ dekat seperti otak, hidung, sinus, dan sebagainya. Tumor ini biasa disebut dengan tumor metastatis.

Pada tumor jenis ini, "Bola mata pasien biasanya menonjol, penglihatan pasien terganggu, dan bila tumor tumbuh di dalam bola mata akan terjadi peningkatan tekanan pada bola mata," papar Tetty.

Karena gejalanya relatif mudah dilihat, "Seringkali tumor mata menjadi temuan pertama dan menjadi panduan bagi dokter untuk mendapatkan tumor primernya."

Sayangnya, tumor mata hasil penyebaran adalah indikasi bahwa tumor primer telah memasuki stadium lanjut. "Pengobatan umumnya disesuaikan dengan jenis tumor primer, dengan obat anti kanker atau cytostika."

Pada prinsipnya, "Untuk mencegah kekambuhan, pengangkatan tumor mengharuskan tepi sayatan bebas dari sel-sel tumor. Artinya, sayatan harus dilakukan beberapa milimeter sampai centimeter di luar jaringan tumor," jelas spesialis tumor mata di RS Kanker Dharmais, Jakarta, ini.

Dalam kasus tumor mata, sangat sulit untuk mengatur sayatan yang bebas tumor, tanpa menimbulkan luka atau bahkan mengorbankan bola mata. "Apalagi mata adalah organ yang relatif kecil yang letaknya berhimpitan dengan organ lainnya."

Itulah sebabnya, meski jumlah penderita tumor mata hanya sekitar satu persen dari penderita tumor ganas lainnya, Tetty tetap menekankan perlunya deteksi dini terhadap kemungkinan adanya tumor mata.

"Bila tumornya masih kecil, pengangkatan tumor tersebut dapat dilakukan tanpa harus mengorbankan penglihatan, apalagi sampai menyebabkan kematian," ujarnya.*

KOMENTAR

Nama

Foto Viral,3,Internasional,2,Nasional,11,Regional,7,Tips Viral,23,Trend Lifestyle,16,Trend Selebriti,13,Trending Now,38,Trending Topic,21,Video Viral,2,
ltr
item
Viral Trend: Mengenal dan Mewaspadai Bahaya Tumor Mata
Mengenal dan Mewaspadai Bahaya Tumor Mata
Berdasarkan lokasi dan terjadinya, tumor mata dibagi atas tumor adneksa, tumor bola mata, tumor orbita dan tumor metastatis.
https://1.bp.blogspot.com/-lAx9aNABAJw/XpQaVaLEwzI/AAAAAAAAAGw/gVTsxFdBd_MLS_1-z1iw3HYwFVlMp7mhgCLcBGAsYHQ/s640/Mengenal%2Bdan%2BMewaspadai%2BBahaya%2BTumor%2BMata.jpg
https://1.bp.blogspot.com/-lAx9aNABAJw/XpQaVaLEwzI/AAAAAAAAAGw/gVTsxFdBd_MLS_1-z1iw3HYwFVlMp7mhgCLcBGAsYHQ/s72-c/Mengenal%2Bdan%2BMewaspadai%2BBahaya%2BTumor%2BMata.jpg
Viral Trend
https://viral.kliktrend.com/2020/04/mengenal-waspadai-bahaya-tumor-mata.html
https://viral.kliktrend.com/
https://viral.kliktrend.com/
https://viral.kliktrend.com/2020/04/mengenal-waspadai-bahaya-tumor-mata.html
true
2113424021955600201
UTF-8
Semua Artikel Tidak ditemukan LIHAT SEMUA Selengkapnya Balas Batalkan balasan Hapus Oleh Beranda LAMAN ARTIKEL Lihat Semua BACA JUGA TOPIK ARSIP SEARCH SEMUA ARTIKEL Artikel yang Anda cari tidak ditemukan Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Mgu Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit lalu $$1$$ minutes ago 1 jam lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 minggu lalu Pengikut Ikuti KONTEN PREMIUM STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Salin semua kode Seleksi semua kode Semua kode telah disalin Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Daftar Isi