Mengenal dan Mewaspadai Bahaya Kanker Kulit

Secara garis besar, kanker kulit terdiri dari tiga golongan yakni Karsinoma Sel Basah, Karsinoma Sel Skuamosa, dan Melanoma Maligna.

Mengenal dan Mewaspadai Bahaya Kanker Kulit

Trend Lifesyle - Dibanding kanker jenis lainnya, kanker kulit relatif lebih gampang dideteksi dan dicegah. Kendati demikian, penanganan yang terlambat bisa berakibat fatal. Untuk itu kenali dan waspadai gejalanya.

Jangan anggap sepele bila pada kulit Anda mendadak muncul bercak-bercak, atau tahi lalat tiba-tiba berubah bentuk maupun ukuran. Bisa jadi perubahan itu disebabkan karena kanker kulit.

Sekilas Tetang Kanker Kulit

Seperti penyakit kanker pada umumnya, pada kanker kulit pun terjadi pertumbuhan sel-sel tubuh secara tak terkendali. Akibatnya pertumbuhan sel-sel tadi malah merusak jaringan yang ada di sekitarnya.

"Persentase penderitanya di Indonesia memang tidak besar. Tapi tetap perlu diwaspadai," demikian dikatakan dr. Aida S. Dachlan Suriadiredja, Sp. KK. Pasalnya, "Bila sudah masuk ke stadium lanjut, pengobatannya juga sulit dan kecil kemungkinan berhasil."

Dituturkan Aida, kanker kulit secara garis besar terdiri dari tiga golongan. Golongan pertama disebut karsinoma sel basah (KSB), kedua karsinoma sel skuamosa (KSS), sedang yang ketiga adalah melanoma maligna (MM).

Dari tiga golongan itu yang teringan adalah KSB. Biasanya menimpa kulit yang banyak terterpa matahari secara langsung. Misalnya pada bagian sekitar hidung atau kawasan wajah lainnya. KSB disebut ringan karena jarang menyebar jauh. "Kalaupun menyebar, sangat lambat perkembangannya," ujar Aida.

Pada jenis KSS dan MM yang lebih ganas, kecenderungan menyebarnya lebih kuat. Pada penderita MM memang sangat jarang, tapi risiko kematian bagi pengidapnya sangat tinggi.

ViralPanduan Puasa Bagi Penderita Diabetes Mellitus

Sebab Pemicu Kanker Kulit

Sebab Pemicu Kanker Kulit
Ilustrasi - Ist.
Awalnya, menurut Aida, para ahli mendapati berbagai bahan kimia sebagai pemicu terjadinya kanker kulit. Di antaranya, adalah batubara dan berbagai bahan yang terdapat dalam insektisida dan pestisida.

Namun dalam penelitian selanjutnya, diketahui sumber-sumber pemicu lainnya. Di antaranya pengaruh radiasi yang berasal dari radioterapi atau pengobatan dengan sinar radioaktif.

Belakangan diketahui pula adanya faktor keturunan sebagai pencetus kanker kulit. "Penyebab ini disebut penyebab dari dalam," tambah Aida.

Dalam perkembangan selanjutnya, para ahli mendapati bahwa pemicu kanker kulit yang tersering adalah akibat penyinaran. Termasuk pula sinar matahari. "Ultraviolet B yang terdapat dalam sinar matahari penyebabnya," jelas Aida lagi.

Sebetulnya, perisai atmosfer bumi bisa menyaring sinar-sinar yang berbahaya ini. Artinya, tidak berbahaya bila menerpa kulit manusia. Sayangnya, kualitas atmosfer planet bumi kini jauh menurun.

Meningkatnya pencemaran udara dan berkurangnya hutan-hutan telah menyebab daya saring atmosfer jauh berkurang. "Akibatnya, ultraviolet B yang terkandung dalam sinar matahari langsung menerpa kulit manusia."

Ada jam-jam tertentu di mana sinar matahari dianggap paling berbahaya. Untuk kawasan tropis seperti Indonesia adalah antara pukul 10.00 hingga pukul 14.00. Di antara selang waktu itu, "Pukul 12.00 yang paling berbahaya karena di situlah terpaan matahari mencapai puncaknya."

Proses terjadinya kanker oleh sinar matahari disebabkan oleh tembusnya ultraviolet B ke dalam lapisan kedua kulit yang dikenal dengan lapisan dermis. Ultraviolet B kemudian merusak gen dalam sel kulit. Ini menyebabkan perubahan sifat sel kulit hingga akhirnya tumbuh sel kanker.

Memang, sengatan matahari tidak serta merta menjadikan orang yang terkena akan langsung menderita kanker kulit. Proses reaksi itu berjalan lambat. Biasanya baru muncul 10 tahun atau lebih. "Karena itulah," kata Aida, "kanker kulit jarang diderita anak-anak."

Daya Saring Kulit Gelap dan Kulit Putih

Daya Saring Kulit Gelap dan Kulit Putih
Ilustrasi - Ist.
Berdasar statistik, kanker kulit juga jarang dialami mereka yang berkulit gelap. Kebanyakan pengidapnya adalah orang kulit putih karena daya saring kulitnya terhadap sinar matahari lebih lemah dibanding kulit yang berwarna gelap.

"Bahkan menurut penelitian, jumlah penderita kanker kulit jenis MM di Eropa, Amerika, dan Australia, meningkat sekitar 5 - 7 persen per tahun," papar Aida.

Dari segi umur, jenis KSB biasanya diderita oleh orang di atas usia 30 tahun. Sedang untuk KSS kebanyakan menimpa mereka yang berusia 60 tahun lebih.

Selain faktor-faktor kimia dan radiasi, timbulnya kanker kulit juga bisa berasal dari sakit kulit yang lain. "Meskipun begitu, ada beberapa penyakit kulit mempunyai kecenderungan berubah jadi kanker kulit," terang Aida.

Beberapa gangguan kulit yang dapat berubah sifat menjadi kanker kulit, antara lain, luka bekas operasi, bekas cacar, tahi lalat, sampai bisul di kepala.

"Ini disebut sebagai situasi pra-kanker. Meski semula tak ada apa-apa, tapi kalau sering dipijat, digaruk, apalagi sampai terluka, bisa berubah sifat jadi kanker kulit," jelasnya.

ViralOsteoporosis Pada Pria, Faktor Penyebab dan Pencegahannya

Deteksi Dini Secara Rutin

Deteksi Dini Secara Rutin
Ilustrasi - Ist.
Karena gejala atau ciri kanker kulit itu sendiri tampak dari luar, setiap orang dapat dengan mudah mendeteksinya sejak awal. Pemeriksaan, menurut Aida, bisa dilakukan sendirian atau lewat bantuan orang lain.

"Caranya mudah saja, lepaskan seluruh pakaian, kemudian berdiri di depan cermin besar. Pastikan cahaya cukup sehingga Anda tidak mengalami kesulitan untuk mengamati seluruh permukaan kulit tubuh Anda," paparnya.

Kemudian, "Amati secara seksama seluruh bagian tubuh Anda, mulai dari kulit kepala, dada, pinggang, lipatan pinggul, paha punggung sampai tungkai kaki."

Agar bisa melihat tubuh bagian belakang atau daerah lipatan dengan jelas, Aida menyarankan penggunaan cermin kecil. Demikian pula, ketika mengamati tungkai/kaki, lakukan dengan duduk di bangku sehingga Anda bisa dengan leluasa mengamatinya.

Prinsipnya, jangan sampai ada satu titik pun permukaan kulit tubuh yang lolos dari pengamatan Anda. "Lakukan pemeriksaan ini setiap enam bulan sekali," saran Aida.

Tiga Cara Pencegahan

Tiga Cara Pencegahan
Ilustrasi - Ist.
Kanker kulit dapat dicegah. Pencegahan pertama disebut pencegahan primer, yakni menghindari terpaan sinar matahari secara berlebihan. Kalau memang pekerjaannya memang membuat seseorang harus terkena sengatan terik matahari,

"Sebaiknya gunakan sun block atau sun screen pada bagian kulit yang terterpa matahari, setiap dua jam sekali. Fungsinya membentengi kulit agar terlindung dari sengatan ultraviolet B itu," rinci Aida.

Aida menyarankan penggunaan tabir surya yang mempunyai kadar SPF (sun protection factor) di atas 15 atau lebih. "Ukuran itu sudah cukup untuk orang Indonesia yang rata-rata berkulit sawo matang," tambahnya.

Pencegahan kedua atau skunder adalah dengan melakukan pemeriksaan secara genetika. Karena penyakit kanker bisa terjadi akibat faktor keturunan, maka seseorang yang mempunyai riwayat keluarga pengidap kanker dianjurkan memeriksakan diri ke laboratorium.

Bila hasilnya menunjukkan punya kecenderungan ke arah sana maka sejak dini mesti dibiasakan hidup sehat. "Misalnya dalam hal makanan harus lebih banyak mengkonsumsi sayur daripada makanan berlemak," saran Aida.

Pencegahan yang ketiga disebut pencegahan tersier, yaitu melakukan tindakan secepat mungkin bila menemukan ciri-ciri yang patut dicurigai gejala kanker kulit atau penyakit kulit lain yang punya kecenderungan berubah jadi kanker kulit.

Operasi Sebagai Jalan Terbaik

Operasi Sebagai Jalan Terbaik
Ilustrasi - Ist.
Sampai saat ini pengobatan yang paling tepat bagi penderita kanker, termasuk kanker kulit, adalah dengan jalan operasi atau mengangkat jaringan yang rusak. Dengan demikian, jaringan yang diangkat itu tak berkembang atau meluas ke jaringan lain.

Kendati demikian, dalam kasus-kasus tertentu sering kali tindakan pembedahan tak bisa dilakukan. Misalnya letak jaringan yang terlalu dekat dengan daerah vital, misalnya mata. "Atau si pasien usianya terlalu tua sehingga fisiknya tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi."

Pada pasien yang tak mungkin dibedah, terpaksa dilakukan penyinaran atau pengobatan biasa. Untuk teknik pengobatan, biasa disebut kemoterapi untuk menghambat perkembangan sel kanker.

Menurut Aida, cara ini merupakan tindakan terakhir seorang dokter karena efek sampingnya kurang baik. Salah satunya, kulit penderita rusak. "Lagi pula tingkat keberhasilannya, hanya sekitar 20 persen," ungkapnya.

ViralMengenal dan Mewaspadai Bahaya Tumor Mata

Waspadai Tahi Lalat yang Berubah Ukuran

Waspadai Tahi Lalat yang Berubah Ukuran
Ilustrasi - Ist.
Untuk membedakan apakah kelainan pada kulit berpotensi menjadi kanker kulit, ada ciri-ciri yang patut Anda kenali. Untuk bekas luka, harus dicurigai bila warnanya berubah jadi mengkilat dan mudah lecet/berdarah.

Benjolan di atau lecet di kulit yang tak sembuh-sembuh juga mesti diwaspadai. "Apalagi bila benjolannya berubah jadi mirip kembang kol."

Mereka yang mempunyai tahi lalat atau tanda lahir berwarna kehitaman pada permukaan kulit juga bisa berubah jadi kanker.

Terutama bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: bentuknya tidak simetris alias tidak beraturan (bukan bulat mulus), warna berangsur jadi makin gelap, ketebalannya makin bertambah, tekstur permukaan berubah, atau yang garis tengahnya membesar lebih dari 6 mm.

"Untuk ciri yang terakhir ini, biasanya termasuk dalam jenis melanoma maligna," terang Aida.

Jika menemui gejala demikian, jangan menunggu lagi. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah itu merupakan gejala kanker kulit atau tidak.* (Nova)

KOMENTAR

Nama

Foto Viral,3,Internasional,2,Nasional,11,Regional,7,Tips Viral,23,Trend Lifestyle,16,Trend Selebriti,13,Trending Now,38,Trending Topic,21,Video Viral,2,
ltr
item
Viral Trend: Mengenal dan Mewaspadai Bahaya Kanker Kulit
Mengenal dan Mewaspadai Bahaya Kanker Kulit
Secara garis besar, kanker kulit terdiri dari tiga golongan yakni Karsinoma Sel Basah, Karsinoma Sel Skuamosa, dan Melanoma Maligna.
https://1.bp.blogspot.com/-HzpxGLxTTgE/XpVuSf_RiLI/AAAAAAAAAFw/vLSS17G1mk8sPzb34vUySO4feUuez7_JACLcBGAsYHQ/s640/Mengenal%2Bdan%2BMewaspadai%2BBahaya%2BKanker%2BKulit.jpg
https://1.bp.blogspot.com/-HzpxGLxTTgE/XpVuSf_RiLI/AAAAAAAAAFw/vLSS17G1mk8sPzb34vUySO4feUuez7_JACLcBGAsYHQ/s72-c/Mengenal%2Bdan%2BMewaspadai%2BBahaya%2BKanker%2BKulit.jpg
Viral Trend
https://viral.kliktrend.com/2020/04/mengenal-dan-mewaspadai-kanker-kulit.html
https://viral.kliktrend.com/
https://viral.kliktrend.com/
https://viral.kliktrend.com/2020/04/mengenal-dan-mewaspadai-kanker-kulit.html
true
2113424021955600201
UTF-8
Semua Artikel Tidak ditemukan LIHAT SEMUA Selengkapnya Balas Batalkan balasan Hapus Oleh Beranda LAMAN ARTIKEL Lihat Semua BACA JUGA TOPIK ARSIP SEARCH SEMUA ARTIKEL Artikel yang Anda cari tidak ditemukan Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Mgu Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit lalu $$1$$ minutes ago 1 jam lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 minggu lalu Pengikut Ikuti KONTEN PREMIUM STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Salin semua kode Seleksi semua kode Semua kode telah disalin Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Daftar Isi